SELAMAT DATANG

T
erima kasih Anda telah mengunjungi Grafikologia.

Grafikologia menyajikan menu bergizi seputar dunia desain grafis: ada teori desain, gambar, tipografi, strategi komunikasi, konsep visual, retorika visual, budaya visual, strategi media, membahas/memajang karya para mahasiswa dan tak lupa sedikit tips desain. Selamat menikmati grafikologia!

salam saya,

Rene Arthur

27.3.08

Proses Komunikasi Majalah Indie

Majalah Indie dapat diapresiasi sebagai 'kreatif' atau 'unik' hanya bila majalah indie tersebut dilihat dalam hubungannya dengan majalah biasa dipasaran. Diagram berikut menjelaskannya:
Masyarakat (1) telah terkondisikan dengan majalah yang umum beredar dipasaran. Artinya dibenak mereka telah ada gambaran majalah itu apa, seperti apa, bagaimana majalah dipasarkan, isi pada umumnya, bentuknya dstnya. Karakteristik majalah resmi(3) sangat jelas: Ada misi institusi/partai/aliran politik tertentu, bahkan seringkali dikte bisnis. (4)Majalah Indie: Lahir dalam konteks majalah resmi, majalah Indie kerapkali mewadahi kebutuhan yang tak terpenuhi oleh majalah resmi.Bahkan bisa pula majalah Indie menjadi semacam arus balik/alternatif melawan kemapanan majalah resmi. (2)Masyarakat mempersepsi majalah Indie (4) melalui kacamata majalah resmi(3). Sebab itu penting sekali mempelajari seluk beluk majalah resmi/non Indie, sebelum mendesain majalah Indie.

23.3.08

Wajah dalam Desain Grafis

Gambar dari weblog kartun: http://obatbete.blogsome.com Wajah merupakan satu bagian tubuh yang sering disebut -sebut dalam peristilahan desain grafis. Huruf disebut type face/wajah huruf. Lalu karya desain disebut perwajahan. Misalnya perwajahan buku, perwajahan majalah. Apa hubungannya? 1.Daya tarik Utama Orang senang melihat wajah. Wajahnya sendiri atau wajah orang lain. Dari semua elemen gambar, wajah manusialah yang paling menarik untuk dilihat. Tampaknya kecenderungan ini seperti naluriah. Lihatlah sampul majalah, iklan yang banyak sekali memanfaatkan wajah.Pada tubuh kita, secara hirarkis, wajah mendapat tempat paling terhormat dan paling menarik perhatian. Orang menghormati wajahnya. Untuk menghina orang lain, wajahlah yang diludahi. Pentingnya wajah juga terungkap dalam bahasa : hilang muka, muka mau ditaruh dimana, dsbnya. Demikian pula halnya dengan desain grafis. Pertama ia harus menarik perhatian pelihat. Setelah orang tertarik barulah ia bisa dituntun masuk kedalam pesan utama. 2. Penentu Relasi Sebagus apapun tubuh itu, sesexy apapun tubuh itu, selalu akan dicari relasinya dengan wajah. Kekaguman bisa bertambah atau berkurang tergantung dari wajahnaya. Dalam desain, wajah buku, wajah majalah, wajah huruf sangat berpengaruh pada isi pesan. Eksperimen: Gantilah tanda larangan berenang di pantai pangandaran dengan huruf yang berkarakter lembut dan cantik. Wajah berubah, isi terpengaruh. 3. Menyatakan Identitas Wajah menyatakan identitas persona, untuk itulah pasfoto dibuat. Demikian juga desain grafis. Kita dapat membeda bedakan karakter huruf satu dengan lainnya dari wajahnya.Perwajahan buku/majalah amat menimbulkan suasana. 4. Menyatakan dunia batin: mengungkapkan/menyembunyikan isi hati. Wajah juga monitor dunia batin manusia yang tak kasatmata. Sebab itu disebut ekspresi wajah.Ekspresi perasaan pikiran orang. Ekspresi paling murni dan tulus sering dijumpai pada wajah anak-anak. Dalam desain perwajahan bisa jujur menggambarkan isi atau menopengi isi pesan. Desainer yang kreatif akan mampu memanfaatkan type face sesuai kebutuhan. Memadukan type face satu dengan lainnya. Desain grafis juga mengenal istilah perwajahan. Perwajahan menyangkut bagaimana desainer memberi bentuk/rupa pada isi pesan yang abstrak. Bagaimana ia memvisualkan apa yang tak tampak. Karena itu wajah majalah merupakan tampilan total ilustrasi, tipografi, foto yang mencerminkan dunia batin desain yang tak tampak yakni konsep, ide atau pesan.

Latihan Membuat Majalah Indie

Salah satu tugas desain grafis yang saya berikan adalah membuat majalah indie. Respon mahasiswa sangat positip terhadap tugas ini. Apa gunanya tugas majalah indie, bukankah majalah semacam ini bisa dibuat oleh siapa saja yang berniat? Apa manfaatnya bagi pendidikan desain grafis? Majalah indie mengajarkan kepada mahasiswa bahwa ada 2 'suara' majalah: Pertama, suara majalah resmi, yakni majalah yang kita lihat beredar dipasaran, seperti Tempo, Gadis, Bazaar dll. Majalah jenis ini punya pasar dan segmen tersendiri. Untuk bisa masuk /dimuat dimajalah semacam ini kita harus memenuhi persyaratan tertentu, apakah itu dari segi kualitas bentuk karangan ataupun tema yang sesuai visi misi majalah, apakah sesuai dengan keyakinan politik atau sesuai dengan ketentuan pemerintah, diluar itu tidak.
Majalah Indie "TOILET"/ Karya: Cover: Yoda/ Layout: Yohanes Doi, Seno, Gunawan, Peter
Kedua, majalah tak remi atau majalah indie. Majalah semacam ini bukan sekedar independen dalam arti penerbitannya, namun juga mandiri dalam segi tema, topik dan desain dan juga segmen yang dibidik. Barangkali apa yang tak dibahas, apa yang tabu dimuat dalam majalah rsemi, dapat tempat disini. Tak jarang majalah indie melakukan eksperimen bentuk dan isi. Oplag terbatas, distribusi terbatas dan biasanya low budget. Jadi yang menarik adalah 'suara' yang dilantunkan majalah indie. Justru keunikan majalah jenis ini terletak di”kelemahannya”tadi(oplag, mutu cetak, distribusi). Selain itu dengan membuat majalah Indie, mahasiswa belajar berbicara dengan bahasa grafis yang tak selalu resmi seperti bahasa grafis untuk majalah resmi/non indie. Mahasiswa belajar pula bahwa desain grafis tak melulu mengabdi kepada kapitalisme tapi juga dapat dipakai untuk membuat statement grafis yang inspiratif, ekspresif dan kreatif. Membuat majalah indie itu tak usah dibebani pikiran laku tak laku, tapi yang penting”fun” dan paling tidak kita bisa melihat bagaimana tulisan dan gambar yang kita buat dihargai orang.Bagaimana kita menyuarakan aspirasi kita yang mungkin takkan pernah terwadahi di majalah resmi. Majalah Indie juga satu media yang efektif yang mungkin bisa menembus barikade kemapanan yang tak tertembus oleh majalah resmi.

14.3.08

Grafis Narsis:Surprise

Pernah mengalami surprise? Surprise merupakan bagian penting dalam komunikasi dan tentunya juga dalam komunikasi visual. Surprise dalam desain grafis mempertajam pesan, membuat pesan mudah diingat dan memberi nilai tambah pada desain.
Surprise harus pas. Bila berlebihan surprise bisa jadi shock,
bila kurang atau ragu surprise jatuh menjadi antiklimaks.
Anastasia Cindy/Acin merupakan contoh yang sukses menggunakan surprise dalam desain.
Dari kulit terluar kemasan ia sudah mengundang tanya. Terus demikian hingga interior kemasan dan akhirnya pesan melalui kartu ucapan.

12.3.08

Grafis Narsis: Teror Visual

Lazimnya cenderung orang mengkoleksi gift yang lucu, hangat, manis atau cantik. Di toko tak sulit memperoleh benda-benda seperti boneka, stationary , tas yang memanipulasi emosi ini. Namun, belakangan ini, pendulum mulai bergerak ke arah berlawanan. Bermunculanlah objek-objek yang seram, horor, kotor dan konyol. Ternyata emosi semacam ini juga punya pasar tersendiri.

Grafis Narsis: Form Follows Fun

Sebagai desainer grafis, Ratih memilih bentuk telur sebagai objek desain.
Sosok telur berhubungan dengan kreativitas desainer grafis. Lihat saja istilah istilah seperti pengeraman/ ide menetas semuanya merujuk pada telur.
Idenya adalah memberi timer yang serbaguna, menurut desainernya timer mini ini juga berfungsi untuk patokan ketika kita membuat telur rebus. Bentuk telur itu sendiri sudah lucu masih ditambah sepasang mata memperkuat aura humor yang dipancarkan desain. Dan humor biasanya mudah menarik simpati orang.

Poster Uang 8

Ini rangkaian tugas poster sosial untuk mahasiswa tentang materialisme: cinta uang. Mahasiswa bertitik tolak dari satu kalimat Akar Segala Kejahatan adalah Cinta akan Uang.
Daisy menafsirkan kalimat terberi tadi dalam ujud poster tipografis dengan teknik now you see, now you dont.
Detail Poster
Teknik ini amat tepat dengan isi pesan yang disampaikan poster.
Ada permainan/ilusi visual dalam deretan lambang dollar. Apa anda melihatnya? Menurut Daisy dialah yang dipatuhi para pencinta uang.

Graphic Narsis: Puisi Visual

Ide Valentina sangat sederhana. Untuk mempromosikan dirinya sebagai desainer grafis ia menciptakan suatu objek yang hanya menampilkan nama diri desainer dan spesialisasinya. Selesai. Namun, itu semua ”dikemas” dengan visual yang puitis. Semua huruf merupakan kumpulan lubang kecil membentuk teks di atas akrilik transparan. Melalui pori-pori huruf ini pasir warna halus lalu-lalang bila kotak kita bolak-balik atau/putar/goyangkan. Desain grafis bisa menyampaikan pesan secara puitis melalui tipografi, warna, bahan, dan imaji.

10.3.08

Grafis Narsis: Keajaiban Fotografi

Arman sadar betul ia kuat di fotografi. Jadi fotografi mulai ia padukan dengan desain grafisnya. Bagaimana ia mempromosikan spesialisasinya ini? Ia berangkat dari kamera. Kebetulan ia punya kamera kuno warisan kakeknya. Kamera yang 3 dimensi ini dipotret sehingga kini ada 2 kamera, yang satu kamera aslinya/3 dimensi, sedang satunya lagi 2 dimensi/datar. Dari depan ia tampak seolah 3 dimensi, tapi setelah dipegang ternyata datar. Itulah dunia fotografi, menghadirkan ilusi cahaya di atas kertas foto datar. Seolah menyeleksi, menangkap, membekukan ruang dan waktu ke dalam dunia datar. Ini keajaiban fotografi. Berlembar -lembar foto pacar, foto wisuda, foto ulang tahun, foto keluarga kita simpan untuk dilihat ulang dan kenangan itu muncul kembali dari dunia datar tadi.
Kamera flat ini bisa dibuka dengan arah bukaan mirip benda aslinya. Didalamnya kita dapat menikmati portofolio mini fotografernya.

Grafis Narsis: Terbangkan Kreativitasmu

Sylvia Susanti mempromosikan dirinya sebagai packaging desainer. Idenya adalah sangkar. Sangkar dilihat sebagai kemasan. Elemen sangkar sebagian besar merupakan elemen dasar pembentuk kemasan tradisi, khususnya kemasan tradisi asia. Bahan kayu yang diwakili ayaman rotan merupakan bahan kemasan yang banyak dipakai kemasan tradisi Asia. Elemen berikutnya adalah kertas. Kertas juga bahan baku utama yang akrab dengan kemasan. Di atas kertas di cetak ornamen yang di wakili negara India, Jepang dan Indonesia. Isi sangkar adalah 3 ekor burung origami dan setumpuk kertas berornamen yang belum dilipat. Inilah Grafis Narsisnya Sylvia. Kemasan ini diberikan sebagai gift dari desainernya. Tutup sangkar bak tudung saji bisa dibuka dan orang dapat mulai melipat kertas membuat origami dengan aneka kertas yang disediakan. Membebaskan dan menerbangkan kreativitasnya.

Grafis Narsis

Istilah Narsis kerap terucap dalam bahasa gaul anak muda sekarang. Narsis dipakai untuk menyebut upaya menonjolkan ego seseorang. Ini pengertian narsis anak muda, sedang pengertian asali Narsis sendiri berasal mitologi Yunani tentang seorang pemuda bernama Narcissus yang mengagumi ketampanan dirinya ketika berkaca disuatu kolam.Ia begitu tenggelam mengagumi ketampanannya sampai benar benar tenggelam ke dalam air.
Kata narsis dalam Grafis Narsis cenderung ke pengertian narsisnya anak muda. Jadi, Grafis Narsis merupakan satu proyek grafis tentang promosi diri desainer, oleh desainer dan untuk desainer. Kata Narsis disini konteksnya adalah mengingat desainer yang selalu bekerja untuk klien atau orang lain. Kini, mengapa tidak, desainer menjadi klien untuk dirinya sendiri. Mahasiswa diminta untuk membuat desain grafis 2 dimensi atau 3 dimensi untuk mempromosikan diri sebagai desainer. Desain tersebut harus 1.Memorable: Mudah diingat, berkesan di benak konsumen. 2.Colectible: Upayakan orang ingin mengoleksi benda grafis yang dibuat. 3.Credible: Desain punya wibawa yang memadai untuk menggambarkan kemampuan sebagai desainer. Bila tipografi, ia meyakinkan konsumen bahwa anda kuat di tipografi. Langkah pertama mahasiswa harus melakukan tafsir diri. Apa, Siapa saya? Kekuatan dan kelemahan saya sebagai desainer? Tentu tugas ini lebih tepat diberikan pada mahasiswa tingkat lanjut. Mahasiswa diberi pertanyaan-pertanyaan yang selain menggugah alam sadarnya juga menggugah alam bawah sadarnya. Salah satu contoh pertanyaan alam bawah sadar: Kalau kamu jadi binatang pilih jadi binatang apa? Setelah itu ia meneliti dunia desain grafis. Apa lingkup pekejaan grafis, apa pekerjaan desainer. Ia akan menemukan bahwa ada children book illustrator, scientific illustration, Toys designer, packaging designer, fashion graphics, book designer, magazine designer, Dan masih banyak lagi. Proses ini penting. Sebab bagaimana mahasiswa dapat mempromosikan dirinya bila ia tak mengenal diri sebagai desainer grafis, bila tak kenal dunia grafis. Langkah yang tak kalah pentingnya adalah mengenal siapa sasaran pesan desainnya? Apakah untuk anak muda? Pengusaha? Wanita?
Contoh karya di atas karya Eric Gideon

9.3.08

Tipografi Jalanan, Desainer Dadakan






Kita yang mengeyam pendidikan di bangku formal sekolah desain ada baiknya sesekali menengok desain- desain yang dibuat oleh mereka yang tidak mendapat pendidikan desain tapi