SELAMAT DATANG

T
erima kasih Anda telah mengunjungi Grafikologia.

Grafikologia menyajikan menu bergizi seputar dunia desain grafis: ada teori desain, gambar, tipografi, strategi komunikasi, konsep visual, retorika visual, budaya visual, strategi media, membahas/memajang karya para mahasiswa dan tak lupa sedikit tips desain. Selamat menikmati grafikologia!

salam saya,

Rene Arthur

5.11.07

Desain Grafis vs Desain Komunikasi Visual?

Dewasa ini paling tidak ada 2 kubu:Pertama, yang mempertahankan istilah desain grafis.Kedua, yang menggantinya dengan istilah desain komunikasi visual (DKV). Alasannya istilah desain grafis itu lahir di era kejayaan media cetak/ print-graphics, sedang kini kita telah memasuki era digital /motion graphics/multimedia. Jadi kita perlu istilah baru, Desain Komunikasi Visual sebagai "payung"dariprint, environmental, packaging, motiongraphics. Demikian kira-kira argumentasi kubu ke dua. Ternyata masalahnya tidak sesederhana itu, walaupun pendapat kubu keduadi sahkan oleh ICOGRADA, masih ada banyak pihak yang tidak sependapat. Ini dapat dilihatdi forum-forum diskusi internet dan beberapa literatur. Ternyata pihak kedua memiliki argumen yang tak kalah kuatnya.Tampaknya kita tak perlu ikut masuk ke dalam perdebatan berkepanjangan antarake dua kubu di atas. Sikap kita adalah lihat saja realita. Bahasa diciptakan untuk di-gunakan manusia. Buat apa istilah keren tapi cuma jadi hiasan kamus belaka.Realita keseharian adalah orang tetap memakai menggunakan istilah desain grafis/desainer grafis dalam percakapan, stationary dsbnya. Mungkin karena enak kedengarannya.Lucunya, secara bersamaan istilah DKV juga dipakai. Jadi jangan heran kalau mendengar"saya masuk jurusan DKV' tetapi dikartu namanya tertera graphic designer. Istilah Desain Grafis dan DKV memang tak perlu dipertentangkan.Grafis (graphein) berarti goresan/torehan di atas suatu permukaan.Hasil torehan ini bisa berujud huruf, bisa juga gambar. Jadi lebih lanjut grafis berarti juga citra atau aksara.
Sejak purbakala manusia telah membuat torehan di dinding batu, di pasir, di atas gerabah, bahkan di atas kulit tubuhnya sendiri.
"Sejak purbakala manusia telah
membuat torehan di dinding batu,
di pasir, di atas gerabah,
bahkan di atas kulit tubuhnya sendiri"
Akhirnya torehan/guratan yang dibuat pada permukaan berkembang dari gambar >piktogram>ideogram lalu menjadi aksara. Torehan mulai berkembang di atas perkamen, tembok, dan kertas. Dan yang mengagetkan adalah torehan gambar dan huruf yang dibuat pada umumnya berfungsi komunikasi visual. Jadi bukan dalam pengertian lukisan atau fine art seperti yang kita kenal sekarang. Phillip B. Meggs dalam bukunya History of Graphic Design memberikan contoh-contoh yang menarik tentang hal ini. Saat fotografi ditemukanpun, prinsip toreh/grafis inipun tak lenyap. Klise foto/kertas foto bersalut zat kimia peka cahaya di toreh oleh garis garis cahaya yang masuk melalui lensa kamera. Mungkin karena itulah ia di sebut foto(cahaya) grafi/grafis(torehan): menoreh atau menggambar dengan cahaya.
Ketika era digital memasuki kehidupan kita, prinsip toreh inipun tetap berlangsung. Gambar dan Huruf yang terproyeksikan di layar komputer inipun dihasilkan dari torehan program digital pada disket atau cakram. Pada era digital prosesnya menggunakan teknologi. Gambar yang kita ingin rekam harus dikonversi menjadi data digital yang di rekam diatas disket/cakram. Selanjutnya jika ingin dibaca kembali pada kesempatan lain, ia harus dapat dibaca kembali dengan baik. Jika permukaan disket/cakram cacat karena tergores atau terkena jamur, maka gambar tidak timbul di layar. Keistimewaan media penyimpan digital dibanding dengan media penyimpan analog (buku, flyer,sertifikat) adalah kapasitasnya yang dapat menyimpan data ratusan, bahkan ribuan kali lipat. Semua contoh di atas termasuk graphein/grafis. Bedanya hanya pada proses. Ada yang berproses secara langsung dan ada yang tak langsung. Demikianlah desain grafis, ia menoreh/menggurat/menggoresyang ditoreh bisa berupa citra dan aksarapada suatu permukaan tertentu, (batu, kayu, kulit, kertas atau piring magnetik)dengan perantaraan aneka alat (ranting,cat, kuas, pena, pensil, cahaya). Dengan pemahaman ini maka pengertian istilah Desain Grafis bisa menjadi seluas DKV.

grafikologia: Apa & Mengapa

nama Grafikologia berasal dari gabungan kata
grafis (desain grafis)
dan logi (ilmu).
Blog ini memang berisi hal hal seputar dunia desain grafis seperti grafis untuk keperluan persuasi, informasi, instruksional, entertainment dan identitas dan seterusnya.
Lalu apa maksudnya kata logi(ilmu).Untuk istilah Logi di sini silakan Anda tafsirkan sebagai suatu disiplin ilmu. Mengingat desain grafis (sebagai bagian seni rupa) kini telah didukung oleh ilmu komunikasi,psikologi,antropologi,semiotika,marketing,teknologi informasi dsbnya.Pergaulan desain grafis dengan pelbagai disiplin ini akhirnya akan melahirkan ilmu desain grafis.Sebagai contoh ilmu desain grafis: retorika visual, konsep visual,sejarah desain grafis,analisa desain grafis.

Bunyi akhiran kologi juga menyiratkan makna lingkungan,seperti dalam ekologi. Maksudnya tentu adalah lingkungan/dunia desain grafis.Itulah yang kita bahas dalam blog ini: dunia desain grafis.

Di samping itu, istilah logi yang berarti ilmu dapat pula dikaitkan dengan latar belakang penulis sebagai pendidik di bidang desain komunikasi visual.

Akhir kata, sekalipun tujuan utama pembuatan blog ini adalah untuk para mahasiswa yang saya ajar,blog ini dapat pula dimanfaatkan oleh pencinta desain grafis.