SELAMAT DATANG

T
erima kasih Anda telah mengunjungi Grafikologia.

Grafikologia menyajikan menu bergizi seputar dunia desain grafis: ada teori desain, gambar, tipografi, strategi komunikasi, konsep visual, retorika visual, budaya visual, strategi media, membahas/memajang karya para mahasiswa dan tak lupa sedikit tips desain. Selamat menikmati grafikologia!

salam saya,

Rene Arthur

23.4.08

Hegemoni Visual Komputer

Landskap kota kita di Indonesia sekarang sedang berubah. Dari papan iklan tradisional ke papan iklan computerized. Gambar, tipografi, layout mulai diambil alih komputer. Iseng iseng anda boleh menebak berapa papan nama rumah makan yang terkena sentuhan komputer di satu pusat pertokoan. Tampaknya komputer mulai 'take over' semua penampilan visual,
termasuk undangan, brosur, majalah dan barang cetak lainnya. Di satu sisi, fenomena ini baik karena huruf kini jadi relatif rapi dan cukup tertata, karena kalau orang cukup paham komputer desainnya tak akan 'hancur' seperti ketika era sebelum komputer. Mungkin karena segala kemudahan yang disediakan software komputer seperti template, huruf yang standar dan pilihan stock gambar yang luas. Disisi lain, kecanggihan teknologi komputer ini juga bukan merugikan. Pertama landskap visual akan menjadi homogen, karena desain tak terlepas dari efek efek yang disediakan software. Komputer adalah pensil cerdas raksasa. Selama desainer menggunakan pensil raksasa ini ya hasilnya sudah bisa ditebak. Kebosanan ini sudah mulai dirasakan dinegara negara yang telah lebih dahulu mengeksplorasi kecanggihan komputer. Di sana pendulum berbalik, kini desainer mencari desain yang memiliki sentuhan tangan, desain yang bersifat 'craft'. Di samping itu, kehadiran komputer sebagai desainer dapat mematikan seni tradisi yang mengandalkan tangan. Huruf tangan yang personal dan unik mulai digantikan oleh huruf komputer, karena print komputer lebih rapi, praktis dan cepat. Sign-sign unik mulai digantikan X Banner. Memang benar komputer mampu meniru. Bila desain grafis vernakular tak segera didokumentasikan, maka desain itu akan langka dan segera punah bak dinosaurus. tulisan tangan personal, namun sentuhan manusianya tetap hilang. Bagi desainer grafis itu sendiripun komputer harus ditempatkan proporsional. Kita tak anti komputer. Dalam banyak segi komputer sangat membantu kita membuat desain yang akurat dan cepat, menyederhanakan proses yang bertele-tele. Namun komputer bukan satu-satunya pensil untuk mendesain. Masih banyak cara di luar komputer yang juga patut dipertimbangkan dalam mendesain. Desainer desainer besar mulai menengok ke cukil kayu, huruf kayu, teknik sablon, dan teknik-teknik kuno lainnya yang bersifat manual. Bahasa visual dan nada visual suatu karya tak perlu dimonopoli oleh alat bernama komputer.