


desainnya dihiasi nama nama perusahaan multinasional terkemuka. Sebaliknya agak minder bila menggarap proyek probono, seolah ia desainer kurang kerjaan. Memang benar pada awal revolusi industri desain grafis sangat mendukung perputaran roda perekonomian, namun jangan lupa bahwa desain grafis menyangkut komunikasi visual dan komunikasi visual itu tak terbatas komunikasi pemasaran belaka. Komunikasi menyangkut seluruh kehidupan kita, bukan hanya nilai ekonomis saja. Tapi nilai kemanusiaan juga. Lalu bagaimana? Penulis melihat bidang garapan kota sebagai satu materi pembelajaran yang lengkap, utuh dan kompleks, karena didalamnya terdapat berbagai masalah, antara lain masalah sosial, lingkungan, kejiwaan, ekonomi, psikologi dan masalah ini membutuhkan teamwork antara desainer grafis, arsitek, psikolog, ekolog, planolog dstnya. Alangkah baiknya bila desainer grafis dihadapkan pada proyek billboard, signage, elemen estetik dalam konteks perkotaan. Alternatif lain adalah menggarap satu kota mati di Indonesia dan menghidupkannya dengan desain.