Dewasa ini kota menghadapi polusi visual. Tempat- tempat strategis dapat dibanjiri
iklan , awalnya bermaksud memberi informasi tapi akhirnya yang terjadi berteriak tak terkendali sehingga yang terjadi hanyalah ”noise”(polusi visual). Akibat lainnya adalah rusaknya pemandangan kota . Arsitektur yang indah tenggelam dalam riuh rendah iklan. Bahkan pohon
sebagai unsur hijau kota digusur demi kehadiran papan iklan. Yang hijau ditelan aneka warna.(Polusi Udara) Proporsi Hijau harus mendapat perhatian dari pengelola kota. Selain sebagai paru-paru kota, pepohonan hijau juga memberi sumbangan dari segi psikologi kepada penduduk kota. Terlalu banyak gedung beton dan iklan akan membuat manusia mudah stress, karena jauh dari alam.(Polusi mental) Penataan Komunikasi visual dalam bentuk iklan, rambu dan tanda-tanda kota perlu dilakukan dengan mempertimbangkan segi fisik(arsitektural), kesehatan, kejiwaan dan lingkungan hidup. Untuk itu dibutuhkan kerja sama terpadu, antara arsitek, desainer grafis, planolog, psikolog(lingkungan) dan ekolog.
sebagai unsur hijau kota digusur demi kehadiran papan iklan. Yang hijau ditelan aneka warna.(Polusi Udara) Proporsi Hijau harus mendapat perhatian dari pengelola kota. Selain sebagai paru-paru kota, pepohonan hijau juga memberi sumbangan dari segi psikologi kepada penduduk kota. Terlalu banyak gedung beton dan iklan akan membuat manusia mudah stress, karena jauh dari alam.(Polusi mental) Penataan Komunikasi visual dalam bentuk iklan, rambu dan tanda-tanda kota perlu dilakukan dengan mempertimbangkan segi fisik(arsitektural), kesehatan, kejiwaan dan lingkungan hidup. Untuk itu dibutuhkan kerja sama terpadu, antara arsitek, desainer grafis, planolog, psikolog(lingkungan) dan ekolog.