
Sylvia Susanti mempromosikan dirinya sebagai packaging desainer. Idenya adalah sangkar. Sangkar dilihat sebagai kemasan. Elemen sangkar sebagian besar merupakan elemen dasar pembentuk kemasan tradisi, khususnya kemasan tradisi asia. Bahan kayu yang diwakili ayaman rotan merupakan bahan kemasan yang banyak dipakai kemasan tradisi Asia. Elemen berikutnya adalah kertas. Kertas juga bahan baku utama yang akrab dengan kemasan. Di atas kertas di cetak ornamen yang di wakili negara India, Jepang dan Indonesia. Isi sangkar adalah 3 ekor burung origami dan setumpuk kertas berornamen yang belum dilipat.
Inilah Grafis Narsisnya Sylvia. Kemasan ini diberikan sebagai gift dari desainernya. Tutup sangkar bak tudung saji bisa dibuka dan orang dapat mulai melipat kertas membuat origami dengan aneka kertas yang disediakan. Membebaskan dan menerbangkan kreativitasnya.